Self Motivated

Saya bilang kan ya di postingan sebelumnya.. walau saya gak postign di blog ini tapi saya teteup loh jalan-jalan ke blog lain, baca tulisan-tulisan seru dari bloger yang masyaallah konsistensi menulisnya, mantaaaap.. Ealah, yang satu ini belum saya follow sih, nyasar kesitu karena gugling sesuatu (eaaaaa..) nama blognya klirianeh.com ehmmm.. kebayang gak dari nama blognya isinya kek apa? Hihihi.. yang lucu lagi penjelasan blognya “People think that I’m weird, but I think they just don’t know that much about Einsten’s theory of relativity” Weeeeew, pasti orangnya kreatif banget nih, begitu batin saya. Akhirnya karena penasaran, saya baca dari postingan terupdatenya lalu terus melaju ke postingan sebelum-sebelumnya..

Dan benerkaaaan dugaan saya, si empunya blog emang sadees lucunya, ditambah suaminya yang anak punk-rock, hidupnya jadi gado-gado gitu –menurut saya loh yaa. Ada satu postingan seru tentang suaminya yang perokok berat. Jadi memang dari sebelum menikah, si suami udah perokok berat. Anak punk gak ngerokok? Ah cemeeen pasti kan. Sedangkan istrinya yang sebel banget sama rokok. At the end, mereka sepakat punya list yang panjang soal rokok-merokok baik di dalam dan di luar rumah. Salah satunya adalah ada 30 hari (kalau gak salah inget) dalam satu tahun dimana si istri minta untuk tidak merokok sama sekali. Kalau gak salah pas bulan pernikahan mereka deh. Dan deal, suaminya setuju. Abis 30 hari balik lagi gak? Ya balik ngerokok lagi.. istrinya sedih? Pastinya (sotoy gue), tapi 30 hari tanpa rokok sudah jadi sesuatu yang wow banget kan ya buat anak punk gitu? Belum lagi tawaran dari sesama anak punk lainnnya, sampai katanya diledekin “lo takut istri ya?” gitu gitu lah.. 30 hari tanpa rokok pun berjalan beberapa kali. Sampai suatu ketika, istrinya sadar kalau ini sudah lewat dari bulan pernikahan, daaaan suaminya teteup gak ngerokok. Cool. Disitu istrinya cerita kalau dari awal dia udah cerewet banget soal rokok ini, bahayanya, uangnya, dll. Tapi yaa.. masuk telinga kiri keluar telinga kanan.. Gak mempan. Nah berhenti merekok kali ini ternyata memang atas KESADARAN SENDIRI si suami. Jadi ketika sudah niat, ikhtiat, allah yang mengaturnya lah ya. Percuma kalau motivasi itu datangnya dari luar, lama-lama pasti luntur.

bef5ec9f01d98fdff5740bbbf2f170fe

Setelah baca itu, pikiran saya jadi kemana-mana. Eh engga deng.. pikiran saya jadi ke arah edisi curhat beberapa teman dekat. Bukan tentang rokok, tapi yang lainnya. Misal, ada yang suaminya susah banget disuruh sholat. Si istri udah sampe berbusa nyuruh-nyuruhnya, tapi ya itu.. sesekali aja sholatnya. Karena memang belum ada kesadaran dari diri sendiri akan kebutuhan sholat. Atau kalau yang sudah lumayan rajin sholat, tapi laki kok sholatnya di rumah? Kasih mukena juga nih :p akan sangat susah kalau motivasi untuk sholat di masjid bukan berasal dari dalam dirinya. Apalagi kalau niatnya karena perjanjian dengan istri. Hiks.. itu paling anget-anget tai ayam deh, sehari dua hari atau paling puol seminggu aja berjalan ke masjidnya. Setelah itu adaaaa aja alesannya. Atau ada juga yang suaminya bak rajo? Semua urusan domestik rumah tangga itu wilayah kekuasaan istri. Ah pret banget kayak gini mah :p kecuali kalau emang lu rajo beneran ya, kasih istrinya ART full buat rumah tangganya, dari mulai cuci setrika, masak, nyuci piring, nyapu ngepel, jadi istrinya bisa tiap hari menipedi. Kalau enggak mampu? Ya batuin atuuuh.. inisiatiflah bantu-bantu urusan rumah. Tapi ya lagi-lagi susah kalau bukan kesadaran dari diri sendiri. Yang ada istrinya capek minta tolong, tapi lakinya teteup main game aja. Yang kayak gini ada? Banyaaak! Makanya, PR banget buat kita yang punya anak laki-laki untuk bisa juga mengerjakan hal-hal kerumahtanggaan. Sepakat ya? 🙂

Benernya saya suka bingung kalau dicurhatin macem-macem perintilan rumah tangga, mau bilang apa.. takut gak solutif apalagi sotoy. Tapi lagi-lagi karena saya juga perempuan, kadang perempuan cukup didengarkan dengan penuh empati sih. Gak perlu solusi, karena biasanya masing-masing kita sudah tau solusinya apa. Tapi.. yang paling penting yang kadang suka kita lupa, adalah DOA. Doa deh sama Allah, curhatin apa-apa yang kita rasain. Nangis-nangisan sama Allah mah gak papah.. gak ada yang lihat ini. Karena memang hanya Allah yang bisa menggerakan hati orang-orang terdekat kita.

Last, teteup semangat ya buibu seperjuangaan.. ada banyak janji Allah tentang surga untuk Ibu yang sholehah 🙂

Author: Icha

Fulltime Mom | Parttimeworker | Istri @panjinursetia | Bunda AmayaArsa | Addicted to : Book, Good Movie, Park, and Design :)

2 thoughts on “Self Motivated”

  1. Perempuan emang butuh didengarkan ya…bukan cuma jadi tong sampah orang lain. Nah yang mau mendengarkan ini kudu punya solusi juga biar curhatnya ada titik penyelesaian. Lucu juga yang suaminya punk rock hehehe

Leave a reply to Cecyl Dekosti Cancel reply

Small Talks About Love and Life with PloveA

There's Laugh... There's Joy... There's Love... There's Life...

Diary Hujan ™

karena hujan senantiasa mengajarkanku tentang arti cinta dan kehidupan...

PM

Bacalah dan Menulislah

leniaini blog

here's more to remember

nazh al itsnaen

seorang pembelajar kehidupan dan perekam momen-momen yang ada di dalamnya

Verba volant, scripta manent

Spoken words fly away, written words remain...

Arsitekata

menarik garis, membuat batas, meréka makna

Sakura Merah

share something with love...

Selembar Kertas Kehidupan

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain

Travelover Travelogue

Just a little story of my little adventure...

uus

Just a goofy-random-(probably)-gonna-be-cheesy-diary

catatan mama nisa

Jadi Ibu di Jepang.

Cerita dari Seberang

Ketika hidupku hidupmu seiring sejalan

A Modern Indonesia Fairy Tale

Sofia Dewi Passion Diary

Nonikhairani

Once You Make a Decision, The universe Conspires To Make It Happen

Dewi Nur Aisyah

Sejernih cita, Sebening asa, Merajut cerita